Sunday, 5 June 2011

3 MACAM LOGIKA YANG DIGUNAKAN DALAM SEBUAH FILM

Kita pasti pernah mendengar atau berkata begini : Ah film ini tidak masuk logika. Atau ah adegannya tidak masuk akal tuh, harusnya kan begini atau begitu....dan lain lain lagi.

Ya itulah bermacam jenis tanggapan penonton setelah menyaksikan sebuah film. Tidak salah memang karena para penonton terutama penonton di Indonesia lebih suka dengan hal hal yang realistis dibandingkan penonton diluar negeri yang sudah terbiasa disuguhi hal hal berbau fantasi. Di indonesia penonton sangat kritis sekali mencari celah celah logika ketimbang menikmati film sebagai sebuah hiburan saja. Sebenarnya prinsip ini akhirnya malah menyusahkan mereka sendiri karena kita tahu bahwa film itu adalah sebuah karya dimana penonton diajak masuk menyelami apa yang diinginkan oleh pembuatnya atau filmnya sendiri. Namun kenyataannya yang terjadi ada beberapa penonton yang malah ingin film itu mengikuti apa kemauannya. penonton itu akan memprotes logika sebuah film dengan menyamakan atau membandingkannya dengan logika kenyataan sementara secara tidak sadar secara keseluruhan sejak awal dia sebenarnya sudah menikmati logika filmnya yang tidak sama dengan logika kenyataan.

Kembali kemasalah Logika, saya ingin memaparkan 3 macam logika yang selama ini digunakan para pembuat film. Sebenarnya logika logika ini sudah dipahami maksudnya oleh penonton selama ini namun mereka banyak diantaranya yang tidak menyadarinya. Dengan kata lain beberapa penonton sebenarnya telah memprotes sesuatu yang dia sendiri sudah menerimanya tanpa sadar. Selama film itu mempunyai alasan sebab akibat, maka segala sesuatu yang tidak bisa diterima dalam logika kenyataan sebenarnya otomatis sudah menjadi logika film yang seharusnya tak perlu diprotes lagi.

1. LOGIKA KENYATAAN

Logika kenyataan adalah logika yang benar benar ada dikenyataan. Bukan dalam sebuah film. Kalaupun ada dalam film mungkin banyak digunakan dalam film film Dokumenter atau real shot. Dinamakan begitu karena semua logika yang dipaparkan adalah kenyataan yang benar benar terjadi tanpa direkayasa. Namun dimasa sekarang tak jarang adapula jenis jenis Dokumenter yang sudah direkayasa seperti Reality Show.

Logika kenyataan harus bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan harus bisa diterapkan dalam dunia nyata bukan hanya berupa gagasan.

Dalam menggunakan logika kenyataan, semuanya mulai dari jalan cerita hingga pengadeganan akan mengikuti logika yang umum dan diterima semua orang.

2. LOGIKA FILM

Nah logika inilah yang rata rata digunakan oleh hampir semua pembuat film diseluruh dunia. Logika ini sebenarnya merupakan sebuah tradisi yang diciptakan oleh para perintis film pertama dan lama kelamaan akhirnya menjadi sesuatu yang lumrah dan diterima secara masuk akal oleh semua orang. Logika film sendiri terjadi karena prinsip dasar film sendiri dimana faktor keterbatasan ruang, waktu, dan arah gerak dalam sebuah layar film yang hanya bisa dinikmati secara audio visual sehingga membuat perlu adanya elemen elemen serta sesuatu yang berlebihan dari kenyataan yang bisa membangkitkan Dramatic Impact dari penontonnya.

Logika film itu adalah sebuah logika yang menyusun alasan sebab akibatnya sendiri tanpa harus bergantung pada riwayat kenyataan sebenarnya. Dalam segi ceritanya misalnya, kisah sebuah film tidaklah harus didasarkan pada logika kenyataan yang persis sama. Banyak orang mempermasalahkan hal ini setelah menonton namun mereka sebenarnya tidak sadar bahwa dibeberapa bagian mereka telah menikmatinya juga.
Ada unsur sebab akibat yang dibuat sebelum memasukkan logika tersebut kecerita. Sebuah logika film akan dianggap salah apabila tidak ada alasan penyebabnya.

Prinsip dasar dari logika film sendiri adalah tersusun atas dasar sebuah alasan logikal yang diolah berdasarkan cerita yang bisa diterima penonton secara Khayalan namun belum tentu bisa diterapkan dalam kenyataannya.

Misalkan saja ada sebuah cerita film tentang Superhero Superman yang tidak masuk akal dan tentu tidak akan pernah ada semacam itu dalam kenyataan. Namun mengapa penonton bisa menerima logikanya ? sebab ada alasan sebab akibatnya.
Ada penjelasan ilmiah dalam ceritanya tentang bagaimana kekuatan super itu bisa dimiliki Superman yakni karena dia berasal dari Planet kripton dan bukan manusia Bumi. Sehingga ketika superman terbang pun penonton tidak akan terganggu logikanya lagi. Sebenarnya kalau mau dibilang secara vulgar Logika film itu seperti menipu penonton, sebab jika mau dikaitkan dengan logika kenyataan mana ada Planet bernama Kripton ? hingga saat ini pun tak bisa dibuktikan dalam kenyataan, tapi menipu untuk menghibur kan sah sah saja kan ? ibarat kita menonton acara sulap kita sudah tahu itu hanya trick tetapi kita senang ditipunya karena merasa terhibur. jika film barat yang cenderung banyak yang tidak masuk akal namun tak banyak diprotes penonton itu lebih karena kepintaran mereka mengelabui penonton lebih halus dan lebih mempesona sehingga tanpa sadar penonton menerima logika yang diberikan sekalipun mustahil terjadi dikenyataan.

Lalu contoh logika film yang diterima penonton secara tidak sadar juga banyak terjadi pada film film action atau film perang. Bayangkan saja di film RAMBO kenapa si rambo jago sekali hanya seorang diri bisa melawan semua pasukan Amerika dan kadang seakan pelurunya tak habis habis. Ini juga banyak terjadi dalam setiap film film bergenre perang. ya kalau mau mengikuti kenyataan tentu saja tak akan seru. sebab peperangan sesungguhnya dalam kenyataan tentu tak seseru di film.

Lihat saja film ROCKY yang bercerita tentang petinju. ketika adegan tinjunya, perhatikan apa yang berbeda dengan tinju dikenyataan ? ya tentu saja sangat berbeda jauh. jika dikenyataan adegan tinju menggunakan tekhnik dan perlu stamina serta sesekali harus beristirahat setelah memukul tidak asal bak bik buk saja. lain halnya di film itu tinju dibuat seakan akan sangat bergairah dan dinamis tanpa henti. sekali pukul tak ada henti hentinya seakan akan si Rocky tak punya rasa capek. baru saja bak bik buk tanpa henti tiba tiba sudah tersungkur lawannnya. Saya sendiri malah sering tertawa melihat adegan itu karena membandingkannya dengan acara tinju dikenyataan yang sering membuat boring karena kebanyakan atur strategi dan irit pukulan. ya tentu saja sebab dalam dunia nyata membuang buang pukulan keras bertubi tubi tanpa henti seperti di film Rocky itu merupakan tekhnik yang bisa membuat seseorang cepat kehabisan tenaga malahan. tapi untuk film hal itu tak jadi masalah dan buktinya penonton bisa menerimannya kog.

Di Film Indiana Jones, ada adegan si anak kecil bisa mengemudikan sebuah mobil. Jika hanya seperti ini saja adegannya maka penonton tentu akan memprotesnya tidak masuk akal mana bisa anak kecil bisa mengendarai mobil ? kakinya saja gak bisa nyampe pedal gas dan rem. Namun apa yang membuat penonton tidak memprotes adegan itu ? dikarenakan adegan itu ada alasan sebab akibatnya. Sebelumnya digambarkan kaki anak itu disambung dengan kayu sehingga kakinya pun dapat mencapai pedal gas dan rem. Sebuah alasan yang masuk akal secara film namun tidak secara kenyataan. Tapi sekali lagi penonton tentu akan menerimanya tanpa harus memprotesnya sekalipun itu mustahil diterapkan di kenyataan. Sampai saat inipun kita tak pernah mendengar ada yg mempraktekkan anak kecil yang bisa bawa mobil dengan kaki disambung kayu seperti dalam film itu.

Tapi jangan salah, logika film ini bukan hanya digunakan dalam film film fantasi, difilm film dengan adegan real pun banyak sebenarnya tidak masuk akal umum tetapi penonton tidak akan memprotesnya.
Saya pernah menonton sebuah film dari Perancis berjudul Leolo, disitu diceritakan sang ibu yang tidak bersuami bisa melahirkan anak. Secara kenyataan tentu tidak masuk akal seorang ibu bisa hamil tanpa suami terkecuali itu Muzizat tuhan. Namun diistu ada sebab akibat yang menjadikan alasan yang masuk akal sekalipun mustahil terjadi dalam kenyataan. Alasannya adalah : sebelum kejadian sang ibu hamil, digambarkan ada seorang pekerja kebun sedang masturbasi dikebun apel, lalu spermanya muncrat mengenai tumpukan buah apel yang baru dipetiknya dikeranjang. Apel itupun lalu dikirim kepenjual dipasar. Nah si ibu ini waktu itu sedang belanja dipasar dan tidak sengaja jatuh menindih tumpukan apel apel tersebut. Salah satu apel pun masuk ke kelamin si ibu. Tidak berapa lama kemudian si ibu pun hamil. Dan anak yang dilahirkannya itu dijuluki si anak apel karena dianggap apellah yang membuahi ibunya. Ceritanya sungguh mustahil dalam kenyataan apalagi kita tahu sperma kan ada masanya akan mati jika terkena udara luar, tapi untuk sebuah film itu sudah bisa diterima secara logika film sebab komplit penjelasannya ada sebab akibatnya pula secara jelas. Maka itulah yang disebut logika film sesuatu yang diciptakan dalam film yang bisa diterima sekalipun mustahil ada dalam kenyataan.

Logika film ini tidak dibuat seenaknya saja tetapi menggunakan dasar dasar logika yang ada dikenyataan sebelumnya. misalnya untuk cerita diatas itu ada dasar logika kenyataannya antara lain bahwa sperma sebagai pembuah sel telur. logika kenyataan inilah yang kemudian dirangkai menjadi sebuah logika film sehingga tidak terlalu bersifat mengarang. contohnya saja difilm Jurrasic Park diceritakan Dinosaurus dll diciptakan manusia jaman sekarang untuk hidup kembali dengan cara mengambil DNA mereka di nyamuk purba yang telah membatu berjuta tahun lalu. hal ini tentu ada dasar ilmiahnya sebab memang DNA lah sebagai unsur kehidupan itu dalam logika kenyataannya. namun sekali lagi meski telah mempunyai alasan ilmiah bukan berarti itu bisa diterapkan dikenyataan sebab sampai skrg pun buktinya tidak ada satupun ilmuwan yang bisa menciptakan makhluk purba dengan cara seperti dalam film itu. namun sebatas buat sebuah logika film itu bisa diterima.

Lalu faktor waktu dan kejadian dalam film itupun masuk dalam logika film. Penonton tidak ada satupun yang akan protes jika ada adegan seseorang masih kecil tiba tiba diadegan selanjutnya dia sudah dewasa. Itulah sebuah tradisi yang diciptakan oleh film hingga menjadi logika yang bisa diterima semua orang. Dalam waktu satu menit pun seseorang bisa menjadi tua. Dan logika itu diterima penonton.

Logika film juga banyak didapati pada seluruh elemen dalam sebuah film, seperti sound, misalnya saja pada saat adegan berkelahi. Waktu ada adegan orang kena pukul apa yang terdengar ? suara pukulan yang keras sekali terkadang Buk ! dan agak berlebihan. Sekarang coba kita praktekkan dalam kenyataan, coba pukul seseorang dan dengarkan bunyinya seperti apa. Tentu tidak akan sekeras yang terdengar di film. Bakan ada yang tidak berbunyi sama sekali. Yang terdengar malah suara teriakan Aduuuh ! dari yang kena pukul.
Selain itu masih banyak lagi seperti langkah kaki, bunyi pintu, suara angin semuanya terdengar jelas dalam sebuah film. Tapi dikenyatannya tidak ada. Ya jelas saja sebagai pembuat film saya sendiri tahu jika semua efek langkah sampai gesekan badan dalam film kan ditambahkan dari sound efek dan Foley bukan dari suara aslinya.
Lalu mengapa penonton tidak memprotesnya ? sekali lagi ini telah menjadi tradisi yang diterima menjadi sebuah logika baru seolah olah kenyataan bagi penonton.

Karena itulah jika ada penonton yang selalu mempermasalahkan faktor logika dari sebuah film, sebenarnya dia sendiri sudah menerimanya tanpa disadari dalam setiap film yang dia saksikan. Sebab dapat dipastikan semua film cerita itu pastilah dibuat dengan menggunakan logika film dan bukan logika kenyataan.
Dengan begitu, jika kita ingin memaksakan sebuah film menjadi logika kenyataan maka akan ranculah semuanya dan pasti akan menjadikan kita menuding film itu tidak masuk akal.

3. LOGIKA SUTRADARA

Logika ini sering digunakan dalam film film idealis dimana film digunakan sebagai media propaganda atau penyampaian pendapat oleh sutradaranya tanpa peduli dengan selera penonton. Film akan dibuat seperti sebuah makalah yang berdasar pada pola pikir dan sudut pandang pembuatnya. Jika penonton tidak melihat film ini dengan mengikuti kaca mata keinginan sutradara maka dijamin penonton itu akan membenci filmnya karena tidak akan memahami maksud serta logika logika yang dipaparkan.

Logika sutradara tentu tidak ada tolak ukurnya, semua tergantung pada apa isi kepala sutradara. Setelah menonton filmnya minimal penonton yang bertahan akan memahami logika yang digunakan si pembuatnya. Bahkan tak jarang logika itu bisa mempengaruhi otak penontonnya agar mengikuti logika sutradaranya.

Misalnya saja ada sebuah film yang memaparkan bahwa bunuh diri itu akan masuk sorga, dan lalu dipaparkanlah segala alasan versi sutradaranya sehingga bisa masuk akal penontonnya bahkan dari yang tadinya menolak jadi diterima.

logika sutradara akan melanggar logika kenyataan bahkan logika film sekalipun. sebab logika ini bisa diciptakan seenaknya sendiri tergantung keinginan sutradara. tanpa harus berdasar pada logika logika kenyataan maupun logika film yang masih ada dasar ilmiahnya.

Intinya jika menemukan sesuatu yang ganjil dari sebuah film, jangan pernah menyamakan Logikanya dengan Logika kenyataan sebab sudah pasti itu akan membuat anda tidak pernah dapat menikmati film itu sebagai sebuah hiburan lagi.

1 comments:

Anonymous said...

Mungkin LOGIKA yg paling cocok dan mudah digunakan adalah logika film

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Kakatua Kaskus | www.kakatua.web.id | Bloggerized by Irham Acho Bahtiar --- Izakod Bekai Izakod Kai | Satu Hati Satu Tujuan