Pages

Wednesday, 15 July 2015

Menganalisa data penonton film Epen Cupen The Movie

Analisa penonton ini saya buat berdasarkan data data resmi dari pihak produser dan 21 yang saya pantau setiap hari selama penayangan film ini. Semuanya bertujuan untuk sebagai kajian dalam belajar membaca demografi penyebaran penonton di Indonesia yang luas terhadap sebuah film Nasional dan bukan hanya yang kita lihat didepan mata saja.

Epen Cupen The Movie mulai ditayangkan di bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 13 mei 2015. Sebuah film aksi komedi yang memajang wajah dua pemain utamanya yang bukan artis besar diposternya. Sementara para artis Nasional yang punya nama besar lainnya hanya diletakkan namanya saja dibawahnya tanpa ada wajah wajahnya. Media malah memberinya label film dari Papua. Pendapat seorang wartawan bahwa film Nasional masih mempunyai daya tarik di posternya jika di isi oleh pemain terkenal yang di jual mungkin ada benarnya juga.  Film ini juga tidak terlalu melakukan promo besar besaran seperti film film lainnya. Bahkan untuk di media sosial juga hanya berjalan apa adanya melalui penggemar dan pemainnya tanpa sebuah promo skala khusus terencana.

Malam sebelum penayangannya sempat menjadi Trending topic di urutan ke 2, ini bukan trending topic suntikan atau bayaran melainkan terjadi akibat interaksi dari salah satu pemainnya Babe Cabiita yang bermain kuis dengan hadiah kaos dan tiket.


Pada tanggal 13 Mei Epen Cupen The Movie mulai tayang di bioskop 21 serta bioskop bioskop non 21 diseluruh Indonesia. untuk bioskop 21 Jakarta seperti ini tabel shownya di Jakarta :
Terlihat memang dari tabel diatas tidak semua bioskop 21 yang ada di Jakarta yang dipasangi layar film ini contohnya saja bioskop Tamini tidak ada dijadwal padahal seminggu sebelumnya saya sempat kesana ada poster Coming Soonnya. Ini membuat banyak penggemar epen cupen protes karena filmnya tak main di bioskop terdekatnya, entah dengan alasan apa saya pikir yang pasti saat itu memang sedang banyak banyaknya film luar dan masih ada beberapa film Indonesia yang tayang pula sehingga mungkin harus berbagi layar dengan mereka. Atau kemungkinan terburuk lainnya adalah mungkin saja memang pasar penonton buat film film bertema Timur seperti ini sudah di petakan seperti ini bioskop yang bakal ada penontonnya di seputaran Jawa.

Dihari pertama pemutarannya film epen cupen the movie mendapatkan penonton sebanyak 11.500 penonton. Angka yang pada saat itu sulit diraih film film Indonesia lainnya. Entahlah penurunan jumlah penonton mungkin saja diakibatkan situasi ekonomi yang kurang stabil ataukah memang bulannya film film barat blockbuster menyerbu bioskop, yang pastinya dengan angka seperti itu sudah termasuk tinggi buat penonton lokal saat itu dibandingkan film film lainnya, Film film lainnya malah ada yang mendapatkan angka ribuan saja.

Epen Cupen the Movie kebetulan tayang pula dimajukan sehari tepatnya Rabu sebab kamis merupakan hari libur Nasional, jadi kami memang untung waktu sehari dibanding film lainnya yang biasanya tayang hari kamis mulainya. beberapa film Indonesia yang juga tayang bersamaan saat itu adalah LDR, film ini malah diprediksikan bakal mengalahkan penonton Epen Cupen sebab memasang wajah aktor yang sedang di idolakan remaja serta memakai setting luar negeri dan digarap oleh sineas yang film sebelumnya banjir penonton.

Pantauan di hari pertama penayangan lonjakan penonton tertinggi terjadi dibeberapa wilayah diluar Pulau Jawa. Sementara di Jawa sendiri biasa biasa saja sama seperti fenomena ketika film film timur diputar di bioskop selama ini tidak terlalu menarik bagi penonton dibagian Jawa.
Bukan hanya di bioskop Jakarta saja Epen Cupen the Movie di anggap kurang berpotensi menjaring penonton, Di Jayapura Epen Cupen The movie di taruh di Theater yang kapasitas penontonnya paling kecil (Theater 5), mungkin karena pengelola menganggap enteng film ini bakal sedikit penonton yang dipasang di Theater 1 kala itu adalah film Barat Mad Max, namun rupanya ternyata terjadi lonjakan penonton hingga tiketnya SOLD OUT untuk hari itu. Banyak penonton yang kecewa dan terpaksa pulang karena tidak kebagian tiket.  Barulah setelah terlihat lonjakan itu, Epen Cupen the Movie dipindahkan ke Theater 1 yang kapasitas penontonnya paling besar, dihari kedua jumlah penonton di Jayapura ini mencapai 925 penonton dengan asumsi berarti tiket kembali SOLD OUT di semua jam pemutaran hari kedua sekalipun harga tiket saat liburan dan weekend disitu mencapai RP. 75.000. Angka penonton harian di Jayapura cukup tinggi berkisar rata rata diangka 800 an penonton setiap harinya. padahal bioskop ini biasa tidak terlalu ramai setiap harinya, saya bahkan pernah mengunjungi bioskop ini ketika film The Raid 2 main disana namun juga biasa biasa saja tak ada antrian terjadi. Tak berlebihan jika di bioskop ini euforia Epen Cupen cukup tinggi mengingat lokasi syuting film Epen Cupen berada di Jayapura begitu juga para kru dan pemainnya berasal dari sana. Itulah makanya meskipun tak ada satupun promo film yang dilakukan di Jayapura namun penonton tetap datang membanjiri bioskop entah dapat informasi darimana. yang sempat jadi pertanyaan saya adalah ketika terjadi lonjakan yang membuat tiket Sold Out di awal awal hari pertama begini kenapa tetap tidak ada penambahan layar yang dilakukan.

Antrian juga terjadi di bioskop 21 Manado para pengunjung mengantri dari lantai satu hingga lantai dua, berbagai Nobar juga digelar disana atas inisiatif mereka sendiri.
Lalu di Makassar, Balikpapan dan Medan juga terjadi lonjakan penonton tinggi, dari hasil data penonton harian yang ada di produser, saya sempat mencatat penonton berkisar diangka 800 sampai 600 orang dalam sehari dalam satu bioskop di kota kota Makassar, Kalimantan, Manado,Medan serta Jayapura. Kota kota besar di Indonesia ini selama ini memang menjadi basis fans dari Epen Cupen yang sudah lama mereka kenal lewat DVD maupun Youtube. Di Makassar sempat diadakan acara Nobar juga yang di prakarsai oleh komunitas comic disana yang mendatangkan Babe Cabiita sebagai tamunya.

Berikut foto foto lonjakan penonton Epen Cupen The Movie yang terjadi dibeberapa wilayah diluar Jawa.

DI JAYAPURA XXI




DI MAKASSAR XXI (PANAKUKANG DAN M' TOS)






Fenomena lonjakan penonton didaerah seperti ini selama ini luput dari pengamatan orang orang film di Nasional sebab mereka lebih terfokus kepada penonton diseputaran pulau Jawa saja, jika terlihat suasana bioskop di Jakarta sepi maka mereka langsung mengklaim film itu tidak laku padahal mereka tak melihat Indonesia ini luas bukan hanya Jakarta saja. itulah makanya tolak ukur keberhasilan sebuah film masih sebatas sukses atau tidak di Pulau Jawa (tidak jauh mungkin sama juga dengan prinsip hitung hitungan suara dalam Pemilu dimana lumbung suara penentunya ada di pulau Jawa). Kenyataan inilah yang membuat film film dari daerah masih sulit berkembang di Nasional.

Hingga hari Minggu ( 5 hari) Epen Cupen The Movie berhasil mengumpulkan penonton sebanyak 66.689 dari bioskop 21 belum termasuk non 21. Angka yang akhirnya mengungguli perolehan penonton dari film saingannya di minggu itu. Angka ini termasuk angka paling tinggi untuk minggu pertama saat itu sebab film film yang tayang diminggu pertama sebelumnya seperti Youtubers di minggu pertama diangka 63.054 dan dan Toba Dreams diangka 60.735 Hanya satu film Indonesia sebelumnya yang diminggu pertamanya bisa meraup penonton tinggi yaitu Tarot diangka 102.445 penonton.
Berita pendukung : 
http://www.ulasanpilem.com/2015/05/bioskop-indonesia-2015-5-4-5-10.html
http://www.ulasanpilem.com/2015/05/bioskop-indonesia-27-4-3-5.html 
http://www.ulasanpilem.com/2015/05/bioskop-indonesia-2015-5-11-5-17.html 


MINGGU KE 2

Di hari senin tanggal 19 mei 2015 beberapa bioskop di Jakarta sudah mulai melakukan share layar dibeberapa tempat. Berikut tabelnya :
 

Namun yang paling menyedihkan adalah di minggu kedua ketika masuk film baru di hari kamis, layar epen cupen mulai di turunkan hampir 80 persen di wilayah Jakarta, seperti di tabel ini :
Data di tanggal 23 Mei diatas menunjukan bahwa di minggu kedua hampir sebagian besar layar epen cupen the movie sudah di kurangi begitu banyaknya. Dengan perolehan penonton di minggu pertama yang tertinggi mengungguli semua saingannya saat itu ternyata masih belum mampu membuatnya bertahan juga. Entah butuh berapa penonton syarat untuk sebuah film bisa bertahan hingga minggu kedua. Kita memang tak boleh menyalahkan pihak bioskop sebab, ini adalah hukum bisnis, siapa yang laku dia yang bertahan, jika produk kita laku tentu bioskop akan mempertahankannya. Bahkan dengan bertahan hingga dua minggu inipun sebenarnya sudah bagus, bahkan ada film yang baru satu hari tayang sudah dicopot, ya itu jika penontonnya dibawah standar. Karena itu sebagai sineas kita harus pandai pandai membuat film yang bukan hanya bagus tetapi bisa menarik orang datang ke bioskop. Kita tak bisa menyalahkan pihak bioskop sebab mereka juga punya karyawan dan uang operasional dalam menjalankan bioskopnya, keberadaan kita sebagai sineas adalah bersinergi dengan mereka dalam memasarkan karya karya kita.

Sebagai catatan, beberapa film Indonesia sebelumnya seperti Youtubers dan Toba Dreams berhasil mendapatkan penonton yang tinggi justru di Minggu ke dua dikarenakan jadwal tayang di bioskop Jakarta semuanya masih dalam keadaan full layar alias belum diturunkan. Epen Cupen The Movie mengalami penurunan penonton sekitar 10 persen di minggu kedua jelas karena sebagian besar layarnya di Jakarta sudah tak ada lagi. memang betul ternyata bahwa penentu suara penonton ada di Jakarta, ini bukan mitos lagi.

Beberapa daerah diluar Jawa masih full jam tayangnya dikarenakan memang lonjakan penonton masih tinggi dan masih diangka 600 sampai 400 penonton perbioskopnya dalam satu hari.

daerah daerah itu adalah :Balikpapan, Batam,Jayapura,Mantos Manado,Paladium Medan, SCP Samarinda, dan MTos serta Panakukang Makassar. Sementara daerah lainnya juga masih bertahan meskipun hanya 3 atau dua kali pemutaran.

Yang mengejutkan adalah di minggu kedua inilah Epen Cupen justru menjadi Box Office mingguan mengalahkan perolehan mingguan semua film Indonesia yang diputar di minggu itu juga. Hal ini tentu saja aneh sebab jam pemutaran maupun layar Epen Cupen sudah dikurangi habis habisan sebenarnya namun dengan sisa sisa layar yang sedikit itu ia mampu mengungguli film film yang baru tayang dengan full layar. Ibarat kata suara penonton sebagian besar mengandalkan suara dari timur juga.
dan total jumlah penonton yang dijumlahkan di minggu kedua ini adalah :


di minggu kedua ini, banyak film Indonesia sudah tak mampu bertahan dari gempuran film film asing seperti di Jayapura ini

Seandainya saja diminggu kedua layar di Jakarta tidak diturunkan dulu mungkin perolehan penontonnya akan lebih tinggi dari yang ada. Di minggu kedua ini praktis hanya mengandalkan penonton diluar Jakarta saja Namun meskipun begitu perolehannya masih tetap diatas angka 50 ribu penonton juga. Kekuatan penonton daerah rupanya masih tinggi. Total diminggu kedua Epen Cupen The Movie berhasil mengumpulkan 112.073 penonton hanya dari 21 saja

Berita pendukung :
http://www.ulasanpilem.com/2015/05/bioskop-indonesia-2015-5-18-5-24.html

MINGGU KE 3

Memasuki Minggu Ke tiga seluruh layar yang ada di Jakarta mulai di copot semua yang tersisa hanya Citra XXI namun itupun hanya sampai hari kamis, setelah kamis tak ada lagi film epen cupen yang main di wilayah Jakarta. Minggu ini disebut sebagai minggu lesu bagi film Nasional sebab tak ada satupun film Nasional yang penontonnya bagus. Namun kembali berita mengejutkan terjadi karena Film epen cupen the movie kembali mengungguli semua film lainnya di minggu ketiga ini meskipun tanpa main disatu layarpun di Jakarta. Hanya dengan bermain di beberapa daerah saja, rupanya epen cupen mencoba berasing dengan film film yang masih penuh layarnya di Jakarta, dan hasilnya kembali penonton yang dihasilkan juga masih cukup tinggi dibandingkan film film yang baru saja tayang di minggu minggu lesu tersebut. di Minggu minggu itu rata rata film indonesia hanya mampu mencapai angka total 10 ribuan penonton saja per filmnya.
beberapa daerah yang masih memutar film ini di minggu ketiga adalah :
dan total perolehan penonton hingga minggu ketiga adalah :
Salah seorang saudara saya yang ada di Makassar sempat memotret suasana dalam bioskop di minggu ketiga itu masih seperti ini :


Berita pendukung :
http://www.ulasanpilem.com/2015/06/bioskop-indonesia-epen-cupen.html

MINGGU KE 4

Akhirnya hingga di minggu ke empat atau tepat satu bulan lebih film Epen Cupen bisa bertahan di bioskop bioskop Nasional meskipun bukan di bioskop Jakarta.

Di panakukang Makassar dan Jayapura, sempat menjadi satu satunya film Indonesia disana ketika film super blockbuster mulai menyerbu bioskop Nasional

Dari grafik film Indonesia terlaris hingga bulan Juni, epen cupen the movie masih bisa masuk dijajarannya meskipun tak berada di perolehan 10 besar. karena berada diperingkat ke 11.



Inilah sebuah analisa data bahwa potensi penonton daerah juga selama ini tak boleh diabaikan.

dari hasil 1 bulan lebih bertahan tersebut Total perolehan penonton Epen Cupen mencapai 131.000 lebih penonton, belum lagi dengan pemasukan dari bioskop non 21. Hasil yang harus kita syukuri.

Semenjak itu, film film yang tayang kemudian belum bisa mencapai angka tersebut lagi sampai dibulan Juli barulah bisa di lampau angkanya oleh film film Lebaran.

Jika ada yang bertanya apakah dengan angka tersebut Epen Cupen the movie bisa dikatakan berhasil dan kembali modal serta untung ? saya bilang iya...sebab Epen Cupen the Movie juga telah dibeli oleh stasiun TV dalam dan luar negeri sehingga praktis angka dari bioskop dan penjualan lainnya telah memberikan keuntungan bagi pemodalnya. Film film dari Timur memang menjadi sesuatu yang unik bagi orang luar.

Fenomena unik yang patut menjadi bahan kajian dari analisa data ini adalah bahwa di daerah daerah memang selama ini bioskop cenderung sepi, ramainya bioskop selama ini adalah didaerah daerah potensial seperti di Jawa, Namun terkadang film film dari timur bisa memberikan lonjakan tak terduga meskipun terbatas penontonnya karena jumlah bioskop didaerah yang sedikit. Lihatlah film pemenang FFI tahun lalu Cahaya dari timur juga hanya mampu meraih total 129.166 penonton sekalipun main di bulan bulan saat ekonomi masih stabil, memang nasib film film dari timur biasanya hanya berkisar diangka angka seperti itu karena sebagian besar memang raihan tiketnya dibantu oleh penonton dari timur yang notabene sedikit sekali layarnya (cek ditabel bawah).



Film Epen Cupen The Movie berhasil menyedot potensi penonton di luar Jawa tersebut yang selama ini biasanya malas ke bioskop. Sehingga kita bukan lagi melihat pasar hanya terpusat di Jawa saja melainkan daerah juga bisa menjadi penyokong pasar bagi film Indonesia. Semoga potensi besar dari daerah ini tidak lagi di abaikan dimasa masa mendatang.

Saya hanya berangan angan seandainya saja disemua kota Kabupaten di Papua sana ada bioskopnya, mungkin box office penonton untuk film film dari timur ini bisa tercapai hanya dengan mengandalkan penonton dari Papua saja, sayang sekali bioskop hanya ada 1 buah di Papua yang luas begitu wilayahnya yaitu di Jayapura saja. Sekalipun bioskop di Jayapura itu penuh full dalam satu bulan pun tak akan ada artinya melawan ratusan bioskop di Indonesia bagian Barat.



Jakarta 15 Juli 2015
irham acho



.


No comments:

Post a Comment