Sunday, 29 January 2012

LAUNCHING DAN PEMUTARAN KOMERSIL MELODY KOTA RUSA 2 DI KOTA MERAUKE DAN TANAH MERAH

Apresiasi Provinsi Untuk Merauke Enterprice

MERAUKE,ARAFURA,-Sebagai pribadi, anak Papua dan juga selaku pihak pemerintah yang dalam hal ini selaku Kasie Seni Rupa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua serta Wakil Ketua Dewan Kesenian Tanah Papua Provinsi Papua, maka Septinus Rumaseb turut memberikan apresiasi kepada daerah ini. Khususnya bagi Rumah Produksi Merauke Enterprice, para pemain dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Merauke atas keberhasilan lounching film Melody Kota Rusa (MKR) 2. Pihaknya sangat mengagumi dan salut atas kekompakan dari semua pihak tersebut demi mensukseskan MKR 2 yang juga bakal diputar di beberapa kota lain nanti.

“Luar biasa, karena ketika kita bicara tentang dunia akting maka hal ini sebenarnya bukan menjadi sesuatu yang baru lagi bagi orang Papua,”ujarnya kepada ARAFURA News di eks Bioskop Mandala Kodim usai menyaksikan lounching MKR 2, Kamis (12/1). Rata-rata orang Papua hanya belajar akting secara otodidak tanpa harus menempuh jalur pendidikan formal seperti di institut maupun perguruan tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa bakat atau potensi di bidang akting sebenarnya sudah tertanam sejak lama. Hanya saja belum ada ruang yang dapat memberi dukungan kepada mereka untuk bisa mengembangkan bakatnya itu.

Namun khusus di Kabupaten Merauke, ia menilai bahwa sudah cukup memberikan kesempatan tersebut dengan mulai memberikan ruang bagi anak-anak Papua dalam mengembangkan kemampuan aktingnya. Beberapa tokoh ternama dan juga sutradara terkenal telah memberikan pengakuan ketika mereka berada di Papua untuk memproduksi film. Sebab pemain yang mengikuti casting langsung berhasil dirangkul. Jadi tidak seperti di luar yang harus mengikuti casting berkali-kali dan juga bimbingan demi mendapatkan peran tertentu. “Itu artinya kita di Papua punya potensi untuk berakting.

Melalui Merauke Enterprice bakat yang ada kini sudah disalurkan dimana potensi yang ada cukup mendapat ruang dan kesempatan,”tukas pria yang khusus terbang dari Jayapura demi menyaksikan lounching MKR 2 ini.

Lebih lanjut pria yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia seni ini menambahkan, pihaknya hadir di Merauke atas undangan langsung dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Merauke. Oleh sebab itu ia rela meninggalkan segala kesibukannya untuk hadir karena menurutnya, lounching MKR 2 juga menjadi bagian penting yang harus mendapatkan support karena membawa nama Papua juga.(iis) 
SUMBER :
http://www.sentaninews.com/2012/01/apresiasi-provinsi-untuk-merauke.html

 Acho:”MKR 2 Terlama Dan Tersulit”

MERAUKE,ARAFURA,-Sutradara Film Melody Kota Rusa (MKR) 2 Irham Acho Bahtiar mengemukakan bahwa MKR 2 penggarapannya dapat dikatakan cukup berat dan melelahkan mengingat durasi filmnya sendiri yang juga termasuk panjang. Namun justru hal tersebut menjadi jawaban dari keinginan penonton yang sebelumnya sudah menyaksikan MKR 1 dan belum merasa puas karena durasi maupun lagu yang dinilai terlalu pendek. Padahal di mata Acho sendiri, durasi pada MKR 1 sebenarnya sudah cukup panjang namun demi memuaskan keinginan dari para penggemar MKR 1 akhirnya MKR 2 dikemas dengan sedemikian rupa sehingga dapat menjadi jawaban dari MKR 1.

“Jadi MKR 2 tampilannya lebih memuaskan dan merupakan tayangan terakhir sehingga tidak ada lagi sekuel untuk membuat MKR 3. Sebab apa yang menjadi impian dari para tokoh cerita di MKR 1 semua sudah terjawab di MKR 2,”ujar Acho kepada sejumlah wartawan saat jumpa pers di eks Bioskop Mandala Kodim, Kamis (12/1). Menurut pria jebolan IKJ ini, segala sesuatu yang mungkin saja masih mengalami kekurangan maka sudah bisa dilengkapi melalui film ini. Dengan kata lain MKR 2 sangat menyempurnakan semua yang sebelumnya tidak ada pada MKR 2. Terkait dengan soal akting para pemain lokal yang bermain apik di MKR 2, ia menilai sudah mengalami kemajuan yang cukup berarti.

Dari yang awalnya terlihat masih kaku atau bahkan masih ‘mentah’ untuk urusan akting, sekarang semakin trampil. Begitu pula untuk pemain-pemain baru juga bisa mengimbangi akting lawan main yang sudah lebih dulu eksis di MKR 1. Dalam hal akting, dirinya juga dibantu oleh Asisten Sutradara yang kerap ia sapa dengan panggilan Anto, dimana para pemain benar-benar digodok semaksimal mungkin dengan melatih mereka sebelum syuting berlangsung. “Kurang lebih mereka latihan selama dua bulan sedangkan waktu syuting MKR 2 dimulai cukup lama juga sejak Persipura main di sini Juli lalu,”ujar Acho lagi.

Ia mengakui kru dan pemain sempat istirahat syuting kemudian dilanjutkan September hingga November 2011. Oleh sebab itu sekali lagi ia menegaskan bahwa MKR 2 merupakan syuting terlama dari semua film yang sudah pernah ia buat sebelumnya. Faktor lain yang menyebabkan waktu syuting menjadi lama yaitu kesibukan dari beberapa pemain utama yang memang tidak bisa ditinggalkan. Apalagi ada pemain yang merupakan anak berprestasi sehingga pihak kru juga tidak ingin syuting yang dijalani akan mengganggu pemain tersebut dalam meraih prestasinya. Salah satu contoh adalah Herman yang sudah merupakan juara volley dimana saat syuting harus dapat membagi waktu antara aktivitasnya sendiri dengan akting. Walaupun kru dikejar dateline namun di satu sisi tetap mengharapkan agar pemain yang berprestasi tidak terganggu sehingga Herman masih diberi kelonggaran untuk menyelesaikan aktivitas volleynya terlebih dahulu.

Acho menilai, dibutuhkan kesabaran ekstra dari para kru khusus untuk penggarapan MKR 2 karena mengharapkan kualitas sebuah film yang betul-betul baik. Lebih lanjut Acho mengemukakan, jika nanti MKR 2 sukses diputar di sejumlah kota yang ada di kawasan timur, ke depan pihaknya akan berusaha agar MKR 2 juga dapat ditayangkan di bioskop ibukota. Tidak hanya itu, sudah ada undangan dari daerah di Sulawesi dan juga Jawa agar film ini dapat diputar di sana kelak.(iis)

 SUMBER :

http://www.sentaninews.com/2012/01/achomkr-2-terlama-dan-tersulit.html

 

Menggapai Impian Yang Tertunda
Oleh Agapitus Batbual,Joost W.Mirino   
Kamis, 02 Februari 2012 04:21
Setelah melakukan ayang perdana di Kota Merauke, Kru dan pemain Film Melodi Kota Rusa 2 akan melakukan tur keliling Papua.
JIKA selama ini Kota Merauke dikenal sebagai gudang atlit, beberapa tahun terakhir ini Kota Merauke lebih dikenal sebagai gudang pemain film. Setelah mengeluarkan 3 film di tahun 2010, kini sekitar 15 orang putra putri kota ini kembali berakting dalam Film Melody Kota Rusa 2 yang diproduseri oleh Iwan Tri Laksana Bahtiar dan Sutradara Irham Aco Bahtiar.
Pertengahan Januari ini film layar lebar tersebut diputar di Merauke selama empat hari di Ex. Bioskop Mandala-KODIM Merauke. Usai Film ini diputar di Merauke, rencananya film akan diputar di beberapa daerah di Papua seperti Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Asmat, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Biak, Kabupaten Nabire, Kabupaten Sorong termasuk Ambon. “Di Ambon, fans Melody Kota Rusa terbanyak setelah di Jayapura,” tuturnya kepada Tabloid Suara Perempuan Papua Kamis, 12 Januari lalu. Tur keliling ini juga menyertakan semua pemain pendukung film ini.
Sutradara Film Irham Acho Bahktiar merefleksikan,ternyata diluar Merauke antusiasme penonton terhadap Film Melodi Kota Rusa (MKR) 1 sangat luar biasa. Di Ambon, Media Indonesia pernah menulis dan meresensi film ini. Banyak sekali tanggapan mengapresiasi film pertama Melodi Kota Rusa, mulai dari Papua hingga negara tetangga Brunai Darussalam dan Malaysia. “Penonton menginginkan perjuangan ini jangan sampai berhenti di Distrik Muting saja tetapi berlanjut sampai Merauke. Walaupun gagal, tetapi nilai yang harus penonton timba adalah kekuatan bersama pada akhirnya berhasil,” katanya. Dengan alasan itu, ia kemudian membuat lanjutannya. Pada pertengahan Januari ini Film MKR 2 sudah dapat dinikmati masyarakat.
Jika dalam film pertama diceritakan beberapa Putra Papua yang membentuk Group Band Walef dan bermimpi mengikuti kompetisi band, namun akhirnya impian itu kandas dan hilang tak berbekas. Di Film MKR 2 diceritakan tiga tahun berlalu sejak Kanib dkk memutuskan kembali ke Kampung Muting dan memilih kembali berkumpul bersama sahabat sahabatnya dan melupakan ambisi kesuksesan yang hampir memecah belah mereka.
Suatu ketika di kampung Muting, datang dua orang pencari bakat dari Kota Merauke, mereka adalah Herman bersama asistennya Nato Beko. mereka mengaku diutus oleh Novi yang merasa berdosa dulu pernah menggagalkan Band Walef tampil di acara lomba 3 tahun lalu. Mereka berusaha membujuk para personel Walef, Kanib, Enob, Minggus, Yosep, Suroso untuk kembali ke kota meraih impian mereka yang dulu hilang. Pertemuan haru di kali Bian dengan Minggus menjadikan mereka makin kompak. dan ketika semuanya terkumpul, terjadi keraguan dengan status Suroso yang kini diisi kembali oleh Minggus sebagai penggebuk drum nya.Berbagai macam suka duka mereka alami menuju puncak yang diimpikannya. termasuk pertemuan Kanib dengan pujaan hatinya serta Suroso yang akhirnya bisa melupakan Santi.
Perjuangan mereka hampir mendapatkan jalan buntu. Seorang anggota DPR kemudian membantu dan akhirnya impian merekapun tercapai. Grup Band Walef akhirnya berhasil mengikuti kompetisi Band.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Merauke, Daud Holenger yang hadir dalam acara pemutaran perdana film ini melihat sebagai sebuah hasil terbaik yang dihasilkan Putra Putri Merauke dan Tanah Papua. Para pemain mempersembahkan hasil karya seni untuk mengharumkan daerah Papua, “Kalau mau mengerti Papua, tontonlah Melody Kota Rusa.” katanya.
Baginya, film ini menceritakan keadaan di Papua. “Film ini menceritakan siapa diri kita sendiri. Mereka telah berbuat untuk tanah Marind, bangsa dan negara ini,” kata mantan pengajar di SMA Johanes XXIII, Merauke.
Akting Suroso dan kawan-kawan memberikan ilustrasi yang sangat baik pada semua orang Marind bahwa kearifan lokal menjadi penting sekali. Kedepan ia mengharapkan semua orang memberikan dukungan penuh pada pekerja seni dengan cara tidak membeli film bajakan. Untuk itu, produser film MKR2 memutuskan untuk tidak mengeluarkan DVD dalam waktu dekat, sehingga untuk dapat menonton, penonton harus membeli tiket saat Film MKR 2 diputar di kota masing-masing.
Film yang 100 persen menceritakan pesona tanah Marind selain mendapatkan pujian, tetapi juga kritik dari penontonnya, “Saya kira penting supaya semua orang tidak hanya mengritik tetapi tidak bisa berbuat,” himbaunya.
Ia memuji dua pemain pendatang baru, Clemens Awi, 23 tahun yang berperan sebagai anggota DPRD Merauke dan Sesilia Putri Birio, 27 tahun  yang berakting sebagai istri anggota DPRD. Keduanya berakting sebagai dua orang yang tipikal sangat kotraversial. Clemens sifatnya sedikit acuh dengan keadaan, sedangkan Sesilia orangnya sensitif. Dalam film ini, mereka selalu “berperang” dan menciptakan cerita yang luar biasa.
Mewakili Bupati Merauke Romanus Mbaraka, Asisten II Gatot R. Marsigit sangat berterima kasih kepada Merauke Interpraise Production (MIP). Ia mengatakan bahwa  semua orang Merauke harus bangga karena MIP berhasil melahirkan anak-anak Merauke dalam dunia perfilman.
Merauke sungguh kaya akan budaya, terdapat 160 Kampung di kabupaten ini, serta berbagai suku bangsa dan bahasa. Banyak hal positif yang terkandung dalam budaya leluhur ini, “Kalau mau buat film lagi tentang budaya Marind, tolong diperhatikan dan mengajak tokoh adat setempat untuk terlibat langsung. Jangan melanggar hal-hal tabu. Apalagi berkolaborasi dengan kebudayaan lain,” katanya mengingatkan. Dengan begitu diharapkan dapat menghasilkan sebuah film dengan nilai edukasi yang tinggi.
Wakil Ketua Dewan Kesenian Tanah Papua, Septinus Rumaseb memuji keberanian putra putri Merauke  saat memutuskan memproduksi film  sendiri. Terutama dalam memutuskan untuk menempatkan para aktor serta aktris asal Merauke sejajar dengan orang asal luar Merauke. Apalagi di Film Melody Kota Rusa 2, semuanya aktor dan aktrisnyanya adala anak-anak kelahiran Kota Merauke, demikian halnya dengan sutradara maupun produser MIP.
Yang menjadi perhatian Rumaseb, pesan yang disampaikan dalam cerita Film MKR 2, benar-benar  menimpa seniman Papua seperti Group Band, Musisi, pelukis, pematung  yang belum menjadi tuan di negeri sendiri.  “Apa yang ditampilkan dalam group Walef adalah perjuangan seniman Papua, bagaimana mereka bisa mendapatkan perhatian. Lagi pula mereka berani memposisikan Group Band Walef sejajar dan perlu dihargai oleh berbagai pihak termasuk pemerintah,” kata Rumaseb.
“Secara pribadi, saya ingin melihat kapan seniman-seniman Papua hidup sejahtera? Meskipun sudah memiliki aturan, namun belum ada penegakan aturan yang berlaku,” katanya. Papua sudah memiliki Peraturan Daerah Propinsi (PERDASI) No. 19 tentang Perlindungan dan Kebudayaan Papua.Papua punya PERDASUS tentang Hak Cipta . Sayang hingga kini belum ada atuaran turunannya untuk pelaksanaan operasionalnya. Kedepan diharapkan ada peraturan operasional, sehingga PERDASUS dan PERDASI dapat melindungi karya para seniman Papua

Pemda Boven Digoel Akan Gandeng Merauke Enterprice

Boven Digoel, - Kota Tanah Merah sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Boven, memiliki berbagai potensi terpendam khususnya dibidang pariwisata. Hal ini mengingat awal pembentukan Kota Tanah Merah yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda, adalah dimaksudkan sebagai tempat pembuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia yang memegang peranan penting dalam sejarah Republik ini.
Bangunan peninggalan masa penjajahan tersebut, beberapa diantaranya masih berdiri kokoh hingga saat ini, dan menjadi saksi bisu sejarah yang perlu senantiasa diketahui oleh para generasi penerus bangsa. Hal tersebut yang mendasari munculnya ide pembuatan film, sebagai sarana publikasi daerah ini ke dunia luar.
Demikian diungkapkan Event Organiser penayangan MKR 2 Boven Digoel Muhammad Iqbal,S.Kom ketika ditemui PAPUAPOS Tanah Merah di sela-sela kegiatan pemutaran film, Sabtu (21/1).
Menurut Iqbal, dengan adanya konsep pemikiran tersebut, maka dirinya coba melakukan sebuah koordinasi dengan melibatkan pihak Merauke Enterprice selaku Production House (PH) dengan pihak Pemda Kabupaten Boven Digoel yang diwakili Dispenda. Sehingga dalam kesempatan pemutaran film MKR 2 ini, turut pula hadir di Kota Tanah Merah Produser Merauke Enterprice Iwan Trilaksana Bahtiar guna melakukan penjajakan tentang upaya kerjasama ini.
Lebih lanjut disampaikan, dari hasil pembicaraan antara Merauke Enterprice dan Dispenda, ada indikasi positif guna merealisasikan hal tersebut kedepannya. “Materi yang rencananya akan dituangkan dalam ide pembuatan film adalah seputar tokoh Bung Hatta selaku proklamator kemerdekaan yang turut di buang ke wilayah ini. Untuk realisasinya tentu perlu pembahasan lebih lanjut, namun kiranya dengan terobosan ini, dapat turut menjadi sebuah wahana guna memperkenalkan berbagai potensi yang terdapat diwilayah ini,”terang Iqbal.(roi) 
SUMBER :
http://www.sentaninews.com/2012/01/pemda-boven-digoel-akan-gandeng-merauke.html

Jelang Penayangan, Tiket MKR 2 Mulai Dijual

MERAUKE,ARAFURA,-Jelang pemutaran perdana film Melody Kota Rusa (MKR) 2 yang bakal ditayangkan di eks Gedung Bioskop Mandala pada tanggal 12 hingga 15 Januari 2012 mendatang, maka proses penjualan tiket MKR 2 sudah mulai berlangsung. Terhitung sejak tanggal 3 Januari 2012 lalu sejumlah tempat sudah mulai memasarkan tiket film hasil karya anak negeri ini. Antara lain di Swalayan Rosty, Farida Salon, Toko Dua, di depan eks Gedung Bioskop Mandala serta beberapa lokasi lainnya di seputaran Kota Merauke.

Khusus untuk stan yang dipasang di depan eks Gedung Bioskop Mandala, penjualan mulai dibuka sejak jam 9 pagi hingga tepat 9 malam. Menurut Iwan Trilaksana Bahtiar, SP selaku Produser, pada penjualan tahap awal respon yang diperlihatkan masyarakat cukup baik. Meskipun diakui masih sebatas konfirmasi harga tiket dan jadwal penayangan film ini. Namun khusus di Swalayan Rosty diakui jika jumlah yang meminati lebih banyak dibandingkan dengan lokasi penjualan lain untuk sementara ini. Adapun harga tiket yang ditawarkan mulai dari 25.000, 35.000 dan 55.000.00.

Namun khusus pada saat malam Minggu harga yang dipatok mengalami perubahan mengingat jumlah penonton diperkirakan akan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Oleh sebab itu harga yang ada sedikit mengalami kenaikan mulai dari 50.000 hingga 100.000.00. Sedangkan untuk jadwal pemutaran, pihaknya bakal menayangkan film tersebut sebanyak dua kali untuk satu hari penayangan. Yaitu pukul 15.00 WIT atau jam 3 sore untuk pemutaran pertama dan 18.30 WIT untuk sesi keduanya.

Iwan menjelaskan, MKR 2 memiliki masa putar dengan durasi sekitar 2 jam lebih. “Khusus untuk lounchingnya kita jadwalkan tanggal 12 Januari bertempat di eks Gedung Bioskop Mandala dengan mengundang sejumlah tamu penting termasuk Bupati,”terang pria bergelar Sarjana Pertanian ini ketika ditemui ARAFURA News di Kantor Merauke Enterprice, Kamis (5/1). Menurut Iwan, pembelian tiket pada tahap-tahap awal seperti ini memang masih didominasi dengan pembelian harga yang standar. Hal ini dinilai wajar karena pihaknya sejak awal memang berupaya agar harga tiket yang dijual tidak terlampau mahal sehingga masih dapat terjangkau kantong penonton.

Demi kesukseskan penayangan MKR 2 ini, sejak jauh-jauh hari pihaknya beserta kru telah melakukan langkah promosi dengan harapan dapat diketahui lebih banyak masyarakat di daerah ini. Walaupun diakui tidak ada promo khusus yang dilakukan di sekolah-sekolah maupun kampus dan hanya pemasangan poster saja di beberapa sekolah. Pihaknya berharap agar pemutaran MKR 2 dapat diterima oleh masyarakat luas bahkan kalau bisa mampu mengungguli kesuksesan penayangan MKR 1 yang sudah lebih dulu populer di berbagai daerah di seluruh Indonesia.(iis) 
SUMBER :
http://www.sentaninews.com/2012/01/jelang-penayangan-tiket-mkr-2-mulai.html

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Kakatua Kaskus | www.kakatua.web.id | Bloggerized by Irham Acho Bahtiar --- Izakod Bekai Izakod Kai | Satu Hati Satu Tujuan