TRAILER :
Release di Bioskop 13 Mei 2015
Genre : Comedy
Produksi : Rapi Films
Sutradara : Irham Acho
Sinopsis
Celo, yang berasal dari kampung kecil di Papua, diutus ayahnya mencari saudara kembarnya yang hilang sejak kecil. Celo menuruti petunjuk dari mimpi ayahnya yang melihat saudara kembarnya berada di suatu tempat berbahaya: medan perang. Celo pertama kali ke Jayapura, dimana ia bertemu dengan seorang pengusaha Medan, Babe (Babe Cabiita). Babe sangat mempercayakan bisnisnya pada seorang peramal (Dedy Mahendra Desta).
Celo minta bantuan Babe untuk mencari medan perang itu. Si pengusaha bangkrut dan banyak utang itu justru membuat masalah bertambah pelik dan Celo ikut terbawa. Mereka berdua dikejar-kejar penagih utang dan bersembunyi di dalam kontainer di gudang kargo bandara. Tanpa sadar mereka terbawa pesawat sampai ke Jakarta.
Di Jakarta mereka mengalami berbagai permasalahan, terlebih lagi ketika dikejar-kejar Nato Beko, anak buah kelompok geng Biawak pimpinan John (Edward Gunawan) bersama kekasihnya Stella (Marissa Nasution) yang sedang memperebutkan harta warisan geng Rusa Jantan milik mendiang William (Pierre Gruno).
Celo harus mencari dan menyelamatkan saudara kembarnya di tengah konflik antargeng perkotaan yang mirip medan perang seperti dalam mimpi ayahnya. Babe juga terus berusaha mencoba memanfaatkan Celo untuk mendapatkan keinginannya.
CATATAN SUTRADARA
Epen Cupen akhirnya di release juga kedalam bentuk film layar
lebar. Sebuah perjalanan panjang selama 5 tahun eksistensinya mulai dari Produk iseng, acara di Merauke TV, VCD dan DVD lokal hingga menjadi konten webseries di youtube, yang pencapaiannya tidak mudah,
penuh perjuangan dan kesabaran. Di mulai dari NOL sampai menghasilkan.
Epen cupen bahkan telah memasuki generasi ke-3 dalam hal
pemain sejak pertama kali di gulirkan oleh generasi pertama dimana Dody dan
Suroso ada didalamnya. Kini para pemain generasi ke-3 bermain sebagai peran
utama didalam film versi bioskopnya. Epen Cupen the Movie sendiri sudah digagas
sejak tahun 2012 lalu dengan judul awalnya “Raja Mop”
Dalam Film Epen Cupen The Movie sebenarnya unsur komedi khas
ala Papua tetap dipertahankan dan menjadi ciri khas karakter yang ditonjolkan
didalamnya. Komedi seperti ini sama seperti yang pernah di coba didalam film
Melody Kota Rusa (2010) film ini tidak pernah masuk ke bioskop Nasional namun
populer dikawasan timur Indonesia karena unsur komedi khas Papuanya.
Jika ada yang pernah menonton film melody kota rusa,
karakter yang menonjol dengan komedi khas lokalnya kala itu adalah Dody dan Suroso, didalam
film Epen Cupen the Movie kali ini kembali saya menggunakan
formula ramuan yang sama. Jika pada Melody Kota Rusa, Dody sebagai karakter
antagonis,culas,pembawa masalah dan lebih agresif sementara karakter mas suroso dibuat lebih
kalem dan protagonist. Maka di epen cupen the movie karakter itu dibalik. Celo justru
menjadi karakter yang kalem dan protagonist serta jujur sedangkan antagonisnya
diberikan kepada Babe Cabiita pemain stand Up Comedy Nasional yang lebih
bersifat biang kerok dan cerewet.
Namun kembali ditegaskan bahwa formula komedi yang digunakan
tetap sama yakni mengandalkan pada konten lokal yang berbasis pada kearifan lokal
ditanah Papua. Yang sedikit membedakan adalah karena ini adalah film berstandar
nasional sehingga untuk Epen Cupen the Movie kali ini tentu saja dibuat
berbeda dengan versi sketsa yang selama ini biasa kita saksikan di youtube. Perbedaannya
akan menonjol dari kehadiran bintang bintang tamu dari pelawak pelawak senior
ibukota serta artis nasional dan teman teman dari stand up Comedy Indonesia. Itulah
salah satu konsekuensi ketika memasuki pasar nasional karena pembuat film
dituntut agar menyajikan hiburan yang bisa merangkul selera nasional bukan
hanya selera daerah lagi. Kita tak bisa memaksakan untuk Mop Papua mendominasi seluruh Film lagi ini tetapi harus mencoba mengkolaborasikannya agar lebih bersifat universal dan diterima secara luas.
Begitupula dengan unsur action yang diberikan secara banyak dalam film ini adalah semata mata agar membedakan dengan versi youtubenya yang kebanyakan bertema drama dan lawakan sketsa. Sebab ketika sebuah konten diangkat kelayar lebar maka sudah selayaknya diberikan perbedaan besar agar menjadi sesuatu yang baru dari yang sudah biasa dilihat orang, jika temanya masih sama dengan versi yotube maka penonton akan lebih baik memilih menonton di youtube saja.
Begitupula dengan unsur action yang diberikan secara banyak dalam film ini adalah semata mata agar membedakan dengan versi youtubenya yang kebanyakan bertema drama dan lawakan sketsa. Sebab ketika sebuah konten diangkat kelayar lebar maka sudah selayaknya diberikan perbedaan besar agar menjadi sesuatu yang baru dari yang sudah biasa dilihat orang, jika temanya masih sama dengan versi yotube maka penonton akan lebih baik memilih menonton di youtube saja.
Epen Cupen The movie ini akan menjadi ajang battle komedi
antara lawakan khas Mop Papua dengan lawakan ala stand up comedy. Tentu saja
ada beberapa persamaan dan juga perbedaan yang mendasarinya. Stand Up Comedy
sendiri sebenarnya juga tak asing bagi budaya Papua dimana Mop Papua juga
membuat gaya komedi yang persis seperti itu dan sudah ada sejak dahulu kala. Hanya saja perbedaannya terletak
pada materi yang dibawakan sang penutur. Jika dalam Mop Papua cerita cerita
yang dibawakan adalah cerita ringan tentang kehidupan sehari hari yang dekat dengan masyarakat
yang diceritakan ulang serta ditambahi bumbu komedi, maka dalam stand up Comedy
ala Comic materinya lebih liar dan luas lagi bahkan terkadang agak berat. Bisa tentang cerita
pribadi,politik,privasi hingga seperti sebuah ceramah.
Kedua kekuatan komedi khas nasional inilah yang coba
disatukan dalam wadah Epen Cupen The Movie. Dimana kita bisa melihat kedua gaya
khas lawakan itu didalam satu frame. Semua pemain tidak di arahkan untuk keluar
dari karakter aslinya. Mereka memainkan karakter yang selama ini lekat dan
dikenal masyarakat. Misalnya Celo dkk tetap memainkan karakter yang selama ini
dikenal dalam sketsa Mop Papua sedangkan para pemain Comic pun juga tetap
memainkan karakter yang lekat pada diri mereka ketika sedang membawakan Stand
up Comedy. Tak jarang banyak dialog improvisasi yang dikeluarkan masing masing
tanpa berpatokan dinaskah film. Inilah yang akan membuat film menjadi semakin
natural, apalagi semua pemain bermain secara serius mengikuti benang merah
cerita. Beberapa adegan yang menonjol adalah disaat para comedian berbicara
maka akan terasa gaya lawakan para stand up comedian terasa lebih sedikit liar dan
agresif daripada para comedian Mop Papua yang polos. Kekuatan cerita tetap
menjadi yang utama sebab gaya komedi khas Papua yang selama ini saya buat lebih
banyak didasarkan pada adegan satir seperti mentertawakan diri penonton sendiri,
sesungguhnya banyak sindiran sosial yang saya berikan dalam setiap lawakan itu
yang hanya akan disadari bagi yang peka dan teliti.
Film ini adalah sebagai tonggak sejarah juga bagi perfilman
Indonesia dimana pertama kalinya seorang anak timur/Papua ditempatkan menjadi
frontline dalam sebuah film action seperti halnya film Amerika Rush Hour atau
Men in Black. Dahulunya film film Indonesia sering sekali menempatkan pemuda
pemuda dari timur hanya sekedar pelengkap atau antagonis dalam film film
action. Selain itu, ini juga menandai sejarah tentang munculnya sebuah grup
lawak dari tanah Papua ke pentas nasional sebab selama ini kita hanya mengenal
grup grup lawak yang berasal dari pulau Jawa saja. Sudah saatnya para seniman
komedi didaerah juga mencoba memberikan karyanya bagi pentas nasional.
Pembuatan film epen cupen the movie sendiri di prakarsai
oleh anak anak Merauke didalam wadah
Rumah Semut Film lalu di produksi oleh PH besar Rapi Films yang kemudian
mendistribusikannya secara Nasional. Jadi campur tangan anak anak Papua tetap menjadi
motor penggerak bagi film ini. Mengambil lokasi syuting di Jakarta, Jayapura
dan Merauke. sebagai putra kelahiran Papua saya merasa harus wajib untuk menuliskan skenarionya sendiri agar cita rasa komedi ala Papua yang selama ini saya bangun dalam film film terdahulu saya tetap terjaga meskipun telah dikolaborasikan secara Nasional. saya juga sangat maklum jika nantinya akan ada penggemar epen cupen yang selama ini fanatik, menginginkan originalitas dan keutuhan semua pemain seperti yang selama ini dilihat di youtube namun tentu semua itu belum bisa di akomodir seluruhnya.
Akhirnya selamat menonton Epen Cupen The Movie di bioskop
seluruh Indonesia. film ini juga aman
untuk ditonton keluarga dan semua umur karena meskipun ada adegan perang dan
ledakan namun tak ada kesadisan serta darah sedikitpun dalam film ini. Semuanya
digarap secara lucu bahkan disaat adegan perang pun semua kelucuan tetap ada.
Selain itu, banyak pula pesan moral yang ditempatkan secara halus didalam film ini dan tidak akan mengganggu jalinan cerita. Semoga
ini bisa memberikan sebuah wawasan komedi yang baru bagi para penonton
Indonesia selama ini yang sering disuguhkan gaya komedi yang itu itu saja dalam
dunia hiburan.
Jakarta 19 April 2015
Irham Acho
0 comments:
Post a Comment