Tepatnya tahun 2009 sekitar bulan september, saya memutuskan untuk pulang sekaligus berlebaran bersama keluarga di Merauke.Pada saat itu ayah saya meminta agar saya tinggal di Merauke saja sama seperti yang dilakukan keluarga saya semua. untuk diketahui, seluruh keluarga saya, saudara saudara saya tidak ada satupun yang tinggal diluar Merauke. semua besar dan menikah serta bekerja dikota ini. saya merasa terpanggil untuk kembali ke tanah kelahiran saya untuk membangun sekalipun saat itu posisi saya sedang bagus bagusnya di sebuah Production House di Jakarta. Apakah mungkin saya bisa kembali tinggal di Merauke yang tidak ada industri perfilmannya ? sementara keahlian saya hanya ada dibidang film. Disanalah saya kemudian mendapatkan ide secara tiba tiba setelah mengetahui bagaimana orang di Merauke merindukan film film lokal dikarenakan banyaknya tema film Indonesia yang tidak mereka sukai saat ini.
Di Merauke, Iwan Trilaksana adik kandung saya mempunyai sebuah perusahaan yang bergerak dibagian audio visual bernama Merauke Enterprice production.
Perusahaan ini menguasai sebagian besar job job visual disana mulai dari video wedding hingga video klip dan company profile. Alat alat yang dipunyainya pun lengkap dan berstandart semi broadcast.
Ada sebuah kegelisahan ketika melihat tidak adanya bioskop dikota kami. Bioskop terakhir yang buka disana adalah tahun 1995. sementara antusiasme warga untuk menonton karya film lokal masih tinggi terbukti dengan larisnya semua vcd film Indonesia jaman dulu yang dijual disana.
Sejak saat itulah saya mendapatkan ide untuk mencoba mencari sebuah formula baru yang dapat menghibur rakyat Papua khususnya di Papua bagian selatan. Sebab kami juga tahu mungkin saja selera Papua selatan dengan teman teman yang berada di Papua bagian tengah dan barat berbeda sebab Papua itu luas sekali.
Berhari hari kami berupaya meramu berbagai ikon yang disukai oleh orang orang Papua. Hingga terkumpullah beberapa ikon yang disukai orang orang di Papua antara lain :
- Musik
- Cerita Mop
- Kebiasaan sehari hari (kultur)
- Karakteristik asli suku Marind
Pertama kali sewaktu ingin membuat film, kami membuat sebuah target bahwa film ini kelak di tujukan sebagai hadiah bagi masyarakat Papua khususnya warga Merauke yang menginginkan tontonan hiburan ringan, tidak memusingkan, dan mewakili karakteristik serta kultur asli mereka.
Lalu kamipun mencari benang merah cerita. Tiba tiba saya teringat dengan sebuah cerita dari kampung kelahiran kami Muting. Dulu sewaktu kami masih kecil ada sebuah band yang sangat disukai didaerah kami. Band itu sangat ditunggu tunggu setiap kali manggung di panggung 17 agustusan. Dan band itu punya ambisi ingin jadi band top hanya sayang mereka tidak punya dana. Karena itulah mereka sewaktu siang hari latihan band dengan peralatan apa adanya bahkan drum hanya dari kulit rusa. Sementara malam harinya mereka mencari kulit buaya atau membuat dendeng untuk dijual. Supaya bisa membeli alat alat band bagus. hingga saat inipun sekalipun mereka tak pernah berhasil, namun semangat kebersamaan mereka tetap ada dan tertanam sekalipun satu persatu personel mereka telah tiada karena umur yg sudah pada tua, bahkan ada sebagian dari mereka tetap bermusik dan telah mendapatkan bantuan alat musik yang bagus dari Bupati. Ide inilah yang kami rasa cocok dan pas serta diangkat dari kisah nyata tentang sebuah perjuangan.
Jadi jangan dikira cerita Melody kota rusa hanya sebauh hayalan belaka tetapi memang diinspirasi oleh sebuah kisah yang benar benar ada dan kami saksikan sendiri dimasa kecil kami.
Maka dipilihlah sebuah judul yang ringan namun dalam maknanya yaitu MELODY KOTA RUSA. Judul ini diusulkan oleh Iwan selaku produser merauke Enterprice production yang juga adalah adik kandung saya. Sebelumnya memang pada tahun 2005 kami pernah membuat sebuah film pendek berjudul Nyanyian kota Rusa yang diikutkan kesebuah festival film pendek di Jakarta.
untuk mewujudkan MKR ini pula tidaklah mudah, kami sempat kesulitan mencari sponsor. beberapa perusahan besar seperi Bank bank dan perusahaan Rokok juga menolak proposal kami. namun kami tidak putus asa. kami tersu berjuang mencari sponsor kecil seperti toko toko hingga suatu ketika kami mendapatkan angin segar dari perusahaan baru air minum kemasan khusus di Mearuke bernama AQLAA. pimpinannya bersedia membantu separuh dari biaya produksi kami yang membuat kami pun merasa lega. setelah itu dukungan kembali datang dari Bapak Hengky Ndiken salah satu pengusaha besar asli Marind yang adalah anggota DPRD Merauke. sebagai rasa terimakasih kami, Putri beliau akhirnya diikutkan main difilm MKR meskipun aktingnya masih terlihat kaku.
kisah dibalik ini begitu berat. banyak yang juga mencibir, tidak respect dan sepertinya menganggap remeh film kami saat akan ditayangkan. bahkan ada toko yang begitu tega mencabut poster film kami yang kami tempelkan ditembok sebelah tokonya. uniknya setelah kini fenomena MKR merambah seluruh Papua banyak diantar mereka yang tadinya mencibir malahan ikut membeli DVD film itu buat oleh oleh keluarganya diluar Papua. bahkan ada yang terpaksa membeli DVD nya karena anaknya menangis memintanya terus.
untuk mewujudkan MKR ini pula tidaklah mudah, kami sempat kesulitan mencari sponsor. beberapa perusahan besar seperi Bank bank dan perusahaan Rokok juga menolak proposal kami. namun kami tidak putus asa. kami tersu berjuang mencari sponsor kecil seperti toko toko hingga suatu ketika kami mendapatkan angin segar dari perusahaan baru air minum kemasan khusus di Mearuke bernama AQLAA. pimpinannya bersedia membantu separuh dari biaya produksi kami yang membuat kami pun merasa lega. setelah itu dukungan kembali datang dari Bapak Hengky Ndiken salah satu pengusaha besar asli Marind yang adalah anggota DPRD Merauke. sebagai rasa terimakasih kami, Putri beliau akhirnya diikutkan main difilm MKR meskipun aktingnya masih terlihat kaku.
kisah dibalik ini begitu berat. banyak yang juga mencibir, tidak respect dan sepertinya menganggap remeh film kami saat akan ditayangkan. bahkan ada toko yang begitu tega mencabut poster film kami yang kami tempelkan ditembok sebelah tokonya. uniknya setelah kini fenomena MKR merambah seluruh Papua banyak diantar mereka yang tadinya mencibir malahan ikut membeli DVD film itu buat oleh oleh keluarganya diluar Papua. bahkan ada yang terpaksa membeli DVD nya karena anaknya menangis memintanya terus.
Melody Kota Rusa mengandung makna bahwa sebuah kehidupan apabila tidak berjalan seperti sebuah melody maka tidak akan indah. Melody sendiri terbentuk dari beberapa alunan alat musik yang bergabung membentuk satu kesatuan harmoni. Jika alat musik bermain sendiri akan terasa kurang enak. tetapi jika sudah bersatu membentuk sebuah melody dengan alat musik lainnya maka itulah keindahan sejati. Sementara kota rusa merupakan sebuah ambisi kami untuk mengangkat kembali nama julukan Merauke sebagai kota rusa yang sudah mulai tenggelam saat ini. Saat ini rusa memang sudah mulai sulit ditemukan didaerah Merauke karena itulah kami mengambil setting lokasi film ini didaerah kelahiran kami yaitu Muting karena disana masih gampang ditemukan Rusa.
Lalu intisari dari film ini adalah mengangkat sebuah slogan yang selama ini digunakan Pemda Kab. Merauke yaitu : Izakod bekai Izakod Kai yang berarti satu hati satu tujuan.
Dimasa pembuatan skenario melody kota rusa, saya ditemani Dodi. Dodi adalah seorang sahabat sejak kecil yang memang terkenal lucu dan suka Mop. Dodi saat itu bekerja serabutan membantu bantu apa saja di merauke Enterprice, dia juga aktif membantu menjaga speaker disebuah penyewaan alat musik wedding milik paman kami.
Dodi banyak sekali memberi masukan selama proses pembuatan naskah. Beberapa Mop yang diceritakannya sebagai hiburan ketika sedang bad mood ternyata berhasil menginspirasi saya untuk dimasukkan kedalam cerita berikut dengan karakternya yang unik sekalian. Karena itulah sebagian besar naskah melody kota rusa memang diinspirasi oleh mop mop Papua.
yang paling menyedihkan, selama proses editingnya, film MKR mengalami kerusakan Hardisk data sebanyak 2 kali yang menyebabkan editing juga harus diulang 2 kali. bahkan untuk saat ini pun data final terakhirnya juga ikut rusak HD nya. jadi satu satunya master yang kami pegag saat ini hanyalah DVD nya saja.
Melody Kota Rusa pun sukses diputar selama 3 hari di Gedung Nok En Sai hotel asmat dengan kapasitas gedung yang penuh tanpa AC namun semua penonton tetap betah. disinilah PEMDA Merauke banyak berpartisipasi mendukung film ini yakni dengan bekerjasama bersama Dinas Kebudayaan memberikan harga sewa Gedung pemutaran yang murah serta membebaskan kami dari segala pajak, restribusi dan promosi dimana saja di kota Merauke.
tak lama setelah itu pula ketika HUT Merauke ke 108, PEMDA Merauke kembali membeli hak tayang film MKR untuk diputar secara terbuka dilapangan dengan antusiasme puluhan ribu penonton yang memadati lapangan Hasanab sai saat itu.
yang paling merasakan manfaatnya adalah perusahaan air minum AQLAA yang menjadi sponsor utama film ini, menjadi sangat kewalahan melayani peningkatan penjualan yang tak terkira. sampai sampai stok bahan baku gelas mereka habis dan harus memesan lagi dari Surabaya. tentunya pemilik AQLAA juga tak pernah menyangka jika dampak dari iklannya di film MKR tiba tiba terjadi melebihi apa yang dipikirkannya.
yang paling menyedihkan, selama proses editingnya, film MKR mengalami kerusakan Hardisk data sebanyak 2 kali yang menyebabkan editing juga harus diulang 2 kali. bahkan untuk saat ini pun data final terakhirnya juga ikut rusak HD nya. jadi satu satunya master yang kami pegag saat ini hanyalah DVD nya saja.
Melody Kota Rusa pun sukses diputar selama 3 hari di Gedung Nok En Sai hotel asmat dengan kapasitas gedung yang penuh tanpa AC namun semua penonton tetap betah. disinilah PEMDA Merauke banyak berpartisipasi mendukung film ini yakni dengan bekerjasama bersama Dinas Kebudayaan memberikan harga sewa Gedung pemutaran yang murah serta membebaskan kami dari segala pajak, restribusi dan promosi dimana saja di kota Merauke.
tak lama setelah itu pula ketika HUT Merauke ke 108, PEMDA Merauke kembali membeli hak tayang film MKR untuk diputar secara terbuka dilapangan dengan antusiasme puluhan ribu penonton yang memadati lapangan Hasanab sai saat itu.
yang paling merasakan manfaatnya adalah perusahaan air minum AQLAA yang menjadi sponsor utama film ini, menjadi sangat kewalahan melayani peningkatan penjualan yang tak terkira. sampai sampai stok bahan baku gelas mereka habis dan harus memesan lagi dari Surabaya. tentunya pemilik AQLAA juga tak pernah menyangka jika dampak dari iklannya di film MKR tiba tiba terjadi melebihi apa yang dipikirkannya.
sewaktu mengeluarkan DVD originalnya dibulan Mei 2010, alangkah kagetnya kami karena 1000 DVD percobaan yang kami cetak langsung habis dalam waktu 2 minggu saja. kami terpaksa mencetak lagi. diluar itu pembajak pun segera bereaksi cepat membuat kami kalah cepat. namun setidaknya orginal DVD yang bersih laku dari kami sudah mencapai 5000 keping lebih dengan harga RP. 50.000 perkepingnya.dan saat ini semua stok itu sudah Sold Out hanya untuk sekitar Merauke saja. yang kini beredar secara continue adalah produk bajakannya dimana mana. bukan originalnya lagi.
Sewaktu membuat Melody kota Rusa, kami tidak pernah menyangka jika film ini akhirnya menyebar dengan sendirinya keseluruh pelosok negeri.
Saat itu kami hanya mengedarkannya secara resmi diwilayah Merauke, Asmat dan Boven Digoel saja. Namun tanpa disangka seluruh pelosok timur Indonesia akhirnya dibuat heboh dengan munculnya dvd bajakan film ini dimana mana. Dalam hal ini yang rugi tentu saja produser dan pembuat film sementara yang diuntungkan adalah pihak sponsor sponsor dalam film ini karena film ini mulai beredar pula didunia maya bahkan dicopy dari laptop ke laptop. Bahkan beberapa kalimat kalimat dan lagunya dijadikan Ring tone untuk Handphone handphone serta membentuk trend baru.
Hingga saat ini melody kota rusa telah ditonton oleh seluruh masyarakat Papua sampai kepelosok pelosok pedalamannya sekalipun.
Ini terbukti ketika kami mengadakan syuting film Nasional waktu itu terlihat masyarakat masyarakat yang tinggal di pedalaman sekalipun menyerbu para pemain filmnya. Mereka sangat top di sana melebihi popularitas artis Jakarta sekalipun.
Melody Kota Rusa menjadi tontonan wajib di kapal kapal yang berlayar ke Merauke.
Di Ambon film ini mampu menghipnotis semua warga ambon dan penjualan Dvd bajakannya sampai sampai mengalahkan penjualan Dvd sebuah film Nasional tentang ambon juga. Begitupula di Makassar film ini diputar dimana mana mulai dari angkot, kantor sampai di kampus kampus mahasiswa banyak yang mengadakan pemutaran bareng. Beberapa Tv Lokal diternate atau di sulawesi juga sering sekali memutar film ini. Ketenaran film ini bahkan sampai merambat ke Menado sehingga lagu lagunya pun menjadi fenomenal disana.
Film ini juga populer di NTT dan wilayah sekitarnya hingga kini ke Malaysia dan Brunei.
Melody kota Rusa telah memperkenalkan banyak hal, mulai dari Kota Merauke dan isinya, budaya Marind, serta lagu lagu khas Merauke yang diangkat. Semuanya menjadi sebuah trend yang memukau orang orang dari daerah lain bahkan istilah istilah yang dipakai dalam film ini menjadi trend tertentu yang ditiru para penontonnya yang diluar Papua.
Fenomena ini sekaligus membuktikan bahwa masyarakat di daerah daerah sebenarnya masih mencintai produk film lokal mereka sendiri daripada film dari luar.
oh ya buat yang mau download skenario asli Melody Kota Rusa yang digunakan selama syuting bisa buka di Blog ini, di menu DOWNLOAD yang ada dibarisan atas
2 comments:
sebuah film yang sangat kreatif, bravo buat seluruh kru dan pemain melodi kota rusa
ditunggu sekuel ke 2 nya yg asli merauke bkan lost in papua
Post a Comment